Jumat, 02 Februari 2018

PRINSIP KERJA KEFARMASIAN
Dalam melakukan kegiatan di apotek mulai dari mempersiapkan bahan sampai penyerahan obat, kita harus berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen kesehatan.
Buku buku panduan resmi yang digunakan dalam pembuatan obat:
1.      Formularium Nasional
2.      Formularium Indonesia
3.      Formularium Medicamentorum Selectum
4.      Nederlands  Pharmakoe

Resep standart yang terdapat dalam buku resmi
1.      Serbuk bagi Acidov-I (FORNAS Hal. 07)
2.      Unguentum Sulfuris Sec.FOI hal 20
3.      Salep belerang (Formularium Indonesia hal.93)

A.                PRINSIP PEMBUATAN OBAT SESUAI BUKU PANDUAN RESMI
Dalam melakukan kegiatan diapotek mulai dari mempersipakan bahan sampai penyediaan obat, kita harus berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen kesehatan, antara lain buku farmakope  ( berasal dari kata “Pharmakon” yang berarti racun / obat dan “pole” yang berarti memuat). Buku ini memuat persyaratan kemurnian, sifat kimia dan fisika, car pemeriksaan , serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan.

Buku-buku panduan resmi yang digunakan dalam pembuatan obat :
1.      Formularium Nasional
2.      Formularium Indonesia
3.      Formularium Medicamentroum Selectum
4.      Nederlands Pharmakope

Contoh pembuatan obat sesuai buku panduan resmi
1.      R/ Acidov I pulv. No.V
m.f.pulv.No.X
S.t dd.p. I

Resep standar:
Serbuk bagi Acidov-I (FORNAS Hal.07) untuk satu bungkus:
R/ Acidum Acetylisalicylicum            300 mg
Opii pulvis Compositus                       200 mg

Cara pembuatan :
1.      Timbang bahan-bahan
2.      Masukkan Opii Pulv Compositus kedalam lumpang, gerus halus
3.      Tambahkan Acidum Acetylsalicylicum gerus sampai homogen
4.      Bagi campuran serbuk menjadi 10 bungkus
5.      Masukan dalam wadah

2.      R/ Unguentum Sulfulfuris Sec. FOI 20
m.f. ungt
Sue

Resep standart:
Salep belerang (Formularium Indonesia hal.93)
R/ Sulfur Sublimatum             20
Vaselin Flavum                       80

Cara pembuatan :
1.      Timbang bahan-bahan
2.      Masukkan Sulfur Sublimatum kedalam lumpang, gerus halus
3.      Masukan Vaselin Flavum sedikit gerus sampai homogen
4.      Masukan dalam wadah

3.      R/ Bedak salicyl          2%       100
S.u.e

Resep standar:
Bedak Salicyl (Formularium medicamentorum Selectum hal 109)
R/ Acid. Salicyl           2
Talc. Vanet                  ad        100

Cara pembuatan :
1.      Timbang bahan-bahan
2.      Acid salicyl diberi 3 tetes etanol 95% ditambah Talk, gerus homogen
3.      Ayak denagn pengayak no.100 mesh.

B.     PRINSIP PRAKTEK LABORATORIUM YANG BAIK (GOOD LABORATORY PRACTICE/GLP)

1.      Dalam keadaan sehat fisik dan mental
2.      Mematuhi tat tertib praktikum dan berdisiplin dalam keseluruhan kegiatan praktikum.
3.      Menjaga kebersihan baik ruangan maupun alat-alat selama praktikum.
4.      Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum sebelum dan sesudah praktikum selesai
5.      Dalam penimbangan,pengerjaan dan penulisan laporan harus sistematik, cermat dan teliti
6.      Jujur dalam semua tindakan, muliai dari pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum
7.      Kreatif, misalnay sebelum memulai praktikum telah mempersiapkan komponen-komponen pelengkap seperti menyiapkan wadah, tutup botol dll
8.      Selama praktek bicara seperlunya supaya suasana tenang.
9.      Tunjukan sikap dan penampilan percaya diri, tidak bingung dan tidak ragu-ragu sehingga mampu bekerja dengan tenang.
10.  Tidak ceroboh dalam  menempatkan alat-alat laboratoriyum , sehingga menimbulkan kecelakaan kerja seperti : ketumpahan air panas atau memecahkan alat laboratorium
11.  Pada penyerahan hasil praktikum perhatikan hal-hal dibawah ini:
v  Wadah
v  Etiket
v  Signatura
v  Label


Senin, 29 Januari 2018

Sinonim Obat




NO NAMA ASLI SINONIM
1 Abri folium  Folia abri
Daun saga
2 Abri semen Semen abri
Biji saga
3 Acetominophenum Asetaminofen
Paracetamol
N-asetil-P aminophenol
Panadol
Dumin
Pyrex
Tempra
4 Acetarsolum Asetarsol
Acidum acetylamino oxyphenylarsenicum
Spirocid
Stovarsol
Troposan 
Karopen
5 Acatazolamidum Asetazolamida
Dinazol
Dilamide
Corotazol
Diamox
Glaupax
Taranox
6 Acetonum Aceton
Dimethilketon
Propanon
7 Acidum acetyl salicylicum Asam asetil salisilat
Aspirin
Aspilets
Cafenol 
Rhodine
Naspro
8 Acidum aminoaceticum Asam amino asetat
Glycocolum
Glycine
9 Acidum amino dsalicylicum Para amino salisilat (PAS)
Parasal
10 Acidum aseorbicum Asama askorbat
Vit - C
Redoxon
Carbion
Tabsi
Vitacimin

Jumat, 19 Januari 2018

mendiskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja

*Assalamualaikum :)
Hai perkenalkan nama saya Nila Eka Mulya Putri, kali ini saya akan memosting tentang pelajaran K3LH. Berbicara tentang K3LH apa sih yang di namakan K3LH? Ya, K3LH atau kepanjangan dari keselamatan dan kesehatan kerja. Ini bagian dari mata pelajaran anak SMK, Maka dari itu saya akan menulis tentang itu....
SELAMAT MEMBACA :)

Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja

  • Keselamatan dan kesehatan kerja secara fisiologi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan , baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
  • Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan / kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan  setinggi-tingginya, baik fisik, maupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit / gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja.
Hal-hal yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yaitu sebagai berikut:

  • kapasitas kerja
  • beban kerja
  • lingkungan kerja

*Penyakit akhibat kerja ( occupational disease ) adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan , umumnya terdiri atas satu agen penyebab yang sudah diakui.

Tujuan K3 ditinjau dari perusaan dan karyawan

  • Tujuan K3 untuk perusahaan
         - Meningkatkan kinerja dan omset perusahaan
         - Mencegah terjadinya kerugian 
         - Memelihara sarana dan prasarana perusahaan
  • Tujuan K3 untuk karyawan
        - Meningkatkan kesejahteraan rohani dan jasmani karyawan
        - Meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk sekitar
        - Untuk kinerja yang berkesinambungan

Tujuan K3 ditinjau dari lingkunagan. Keselamatan dan kesehatan kerja ditinjau dari sisi lingkungan mempunyai dampak manfaat dan kerugian sebagai berikut:
  •  Manfaat lingkungan yang aman dan sehat. Peningkatan - peningkatan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja akan menghasilkan :
         - Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja hilang
         - Meningkatnya efisiensi dan kualitas kerja yang lebih berkomitmen 
         - Menurunya biaya-biaya kesehatan dan asuransi
         - Tingkat kompetensi pekerja dan pembayaran  langsung yang lebih rendah karena                menurunya pengajuan klaim
         - Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akhibat dari meningkatnya              partisipasi dan rasa kepemilikan
         - Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan.
  •  Kerugian linkungam kerja yang tidak aman dan tidak sehat. Baik aspek fisik maupun sosio- psikologis lingkungan pekerjaan membawa dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain sebagai berikut :

           - Kecelakaan kerja. Karakteristik yang dapat menjelaskan perbedaan tingginya tingkat kecelakaan antarorganisasi, diantaranya : 
    (a) Organisasi, tingkat kecelakaan berbeda menurut jenis industri.    
    (b) Pekerja yang mudah celaka.

          - Penyakit yang diakhibatkan pekerjaan . Sumber sumber potensial penyakit penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sama beragamnya seperti gejala gejala penyakit tersebut. :  
          (a) Kategori penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan    
          (b) Kelompok kelompo pekerja yang berresiko.

           - Kehidupan kerja yang berkualitas

          - Stress pekerjaan

          - Kelelahan kerja


  • Menyadari pentingnya keselamatan dan Keehatan kerja , pemerintah dan DPR bersama sama mengambil  kebijakan dengan mengesahkan peraturan yang mengatur keselamatan kerja
           (a) UU No. 1 Tahun 1970 tentang kesehatan kerja
           (b) UU No. 25 Tahun 1997 dan UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
           (c) Keputusan presiden No. 22 Tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akhibat                     hubungan kerja.


SEKIAN :)
WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Kamis, 18 Januari 2018

Tata tertib kerja di laboratorium resep

*Assalamualaiku semua :)
Kali ini aku akan membahas tentang Tata Tertib Kerja Di Laboratorium Resep. yaitu pelajaran ILMU RESEP, ok selamat membaca


A. PENGERTIAN RESEP
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada seorang apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat obatan kepada penderita.

yang berhak menulis resep adalah :

  1. Dokter
  2. Dokter gigi      : terbatas pada pengobatan gigi dan mulut dokter gigi diberi izin menulis resep                               dari segala macam obat untuk pemakaian melalui mulut , injeksi parenteral                                 atau cara pemakainan lainnya khusus untuk mengobati penyakit gigi dan                                     mulut , sedangkan pembiusan / pati rasa secara umum tetap dilarang bagi                                     dokter gigi.
  3. Dokter hewan  : terbatas pada pengobatan hewan .
Resep disebut formula medicae terdiri dari :

  • Formula officinalis    : yaitu resep yang tercantum dalam bauku farmacope atau buku-buku                                            standar
  • Formula magistralis   : yaitu resep yang tertulis oleh dokter
contoh bentuk resep doker

pembagian suatu resep yang lengkap
  • Inscriptio           : Tanggal dan tempat ditulisnya resep
  • Signatura           : Aturan pakai dari obat yang ditulis dan nama pasien
  • Subscribtio        : Paraf / tanda tangan dokter yang menulis resep
  • Invocatio           : Tanda buka penulisan resep dengan tanda R/
  • Praescriptio       : Nama obat , jumlahnya dan bentuk yang akan dibuat
B. CARA MENGERJAKAN RESEP SESUAI BENTUK OBAT YANG DIMINTA
  1. Serbuk. Pembuatan serbuk pada umumnya :
  • Obat yang berbentuk kristal / bongkahan besar hendaknya di gerus halus dulu.
  • Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur denagn zat penambah (konstituen)
  • Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar tampak bahwa sebuk sudah merata.
  • Obat yang jumlahnaya sedikit dimasukkan terlebih dahulu (setelah dilapisi bahan tambahan)
  • Obat yang volumenya kecil dimasukan terlebih dahulu
      2. Kapsul
  • Cara pencampuran bahan obat sama dengan pencampuran pada sediaan serbuk, kemudian campuran serbuk dimasukan dalam cangkang kapsul sesuai dengan ukuran kapsul. Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, denagn alat bukan mesin dan dengan alat mesin.
        3. Sediaan setengan padat, ketentuan umum cara pembuatan salep
  • Peratuaran salep pertama . Zat-zat yang dapat larut dalam campuaran lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan
  • Peraturan salep kedua. Bahan- bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan peraturan lain dilarutkan lebih dahulu dalam air , asalkan air yang digunakan dapat diserap  seluruhnya oleh basis salep. Jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis.
  • Peraturan salep ketiga. Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air , harus diserbuk lebih dahulu kemudian diayak dengan pengayak B40.
  • Peraturan salep keempat.  Salep -salep yang dibuat dengan jalan mencairkan , campuran harus di gurus sampai dingin.
      4. Sediaan larutan (solution non steril)
  • Bahan yang larut dalam air, dilarutkan dalam air
  • Bahan yang larut dalam pelarut organik, dilarutkan kedalamnya
  • Bahan yang tidak larut dalam air atau pelarut organik dibuat suspensi atau emulsi.
C.  PENGGUNAAN ETIKET ATAU LABEL SESUAI DENGAN BENTUK OBAT YANG                DIMINTA
           
       Etiket dibedakan berdasarkan atas warna nya:
  • Etiket putih   : Digunakan untuk sediaan obat yang berkarakteristik sebagai OBAT DALAM ,                            contoh : pulveres / pulvis, potio, emulsi, suspensi, dan semua obat yang                                      digunakan melalui oral dan ditelan.
  • Etiket biru    : Digunakan untuk sediaan obat yang berkarakteristik sebagai OBAT LUAR ,                               contoh : lotio, unguentum, cream, injeksi, collyrium.
Tanda / label lain yang diperlukan  adalah : - Kocok dahulu                                                                                                                                          -Tidak boleh diulang tanpa resep baru dari dokter

D. TATA TERTIB LABORATORIUM RESEP

Secara umum tat tertib yang diberlakuakn di tiap sekolah kurang lebih sama yaitu :
  1. paktikan harus hadir paling lambat 10 menit sebelum praktikum
  2. praktikan yang terlambat hanya boleh mengikuti praktikum atas izin pengawas praktikum
  3. praktikum harus mengunakan seragam laboratorium  (jas laboratorium) selama praktikum berlangsung
  4. praktikan harus siap dengan peralatan dasar untuk praktikum 
  5. praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum bila tidak atau belum mengikuti responsi.
  6. wajib memelihara ketenangan selama praktikum berlangsung
  7. keluar masuk ruangan harus seizin pengawas praktikum.
  8. dilarang makan atau minum atau membawa makanan di laboratorium .
  9. hanya boleh mengunakan meja praktikum sesuai dengan tempat yang telah ditentukan
  10. setelah selesai digunakan , semua bahan praktikum harus dikembalikan pada tempatnya semula dalam keadaan rapi dan bersih
  11. semua bahan dan perlatan praktikum harus digunakan dan diperlukan dengan baik dan penuh tanggung jawab
  12. praktikan hanya boleh meninggalkan laboratorium denga seizin pengawas setelah semua bahan dan peralatan praktikum dibersihkan / dibereskan sebagaimanana mestinya.
  13. setiap kelompok praktikan harus menyusun jadwal piket untuk memelihara kebersihan laboratorium
  14. pelanggaran tata tertibakan mengakibatkan sanksi tidak boleh mengikuti praktikum.
ok sekian dari saya.. maaf jika ada salah :(
wasalamualaikum wr. wb. :)



Rhizoma

*Assalamualaikum
Hai teman teman semua, kali ini aku akan memosting tentang Tanaman Obat Indonesia. Tanaman obat herbal Indonesia yang biasanya dikenal dengan nama ( FARMAKOGNOSI ). ini blogg pertama ku semoga kalian suka mohon maaf jika masih banyak kesalahan, tolong dimaklumi ya :)
SELAMAT MEMBACA :)


Berbicara tentang farmakognosi apakah kalian tahu apa itu farmakognosi? ya, Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika. Tapi kali ini saya akan membahas tanaman herbal yaitu bagian RHIZOMA. 
  1. RHIZOMA (rimpang/ akar tinggal) adalah : sebuah bentuk modifikasi batang tanaman yang biasanya menjalar di dalam tanah dan dapat menghasilakan tanaman baru dari ruasnya.(Lawrence ,1995,Tjitrosoepomo 1993) sebetulnya adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di dalam / permukaan tanah.
  2. Panen dilakukan umumnya pada saat bagian tanaman di atas tanah menua atau kuning yang biasanya terjadi pada musim kering , dan jika yang diambil akarnya . misalnya temulawak               ( Curcuma xanthorrhiza )
  3. Umumnya tanaman Empon-empon termasuk famalia Zingiberaceae dan umumnya berkhasiat sebagai karminativa.
Saat ini saya akan mengulas tentang sebagian contoh tanaman herbal RHIZOMA 

 1. BOESENBERGIAE RHIZOMA
Nama lain                            : Temu kunci 
Nama tanaman asal           : Boesenbergia pandurata ( Roxb ) Schlecht
Keluarga                               : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utam / isi  : Minyak astri, damar, pati
Penggunaan                        : Antidiare
Pemerian                             : BAhu khas aromatik , rasa agak pahit menimbulkan rasa agak                                                         tebal
Bagian yang digunakan    : Kepingan-kepingan akar tinggal

  • Waktu panen            : Dilakukan pada umur 1 tahun
  • Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup baik
2. CALAMI RHIZOMA
Nama lain                            : Dlingo, Dringo, Jaringau , Calamus , Sweetflang
Nama tanaman asal           : Acorus calamus (L)
Keluarga                               : Araceae
Zat berkhasiat utama/ isi : Minyak astri mengandung egenol. asaron. asaril aldehid. zat                                                             penyamak, pati, akoretin, tannin.
Penggunaan                         : Bahan pewangi, karminativa, isektisida, demam nifas
Pemerian                              : bau khas aromatik, rasa pahit, agak pedas
Bagian yang digunakan     : Akar tinggal
Keterangan :

  • Waktu panen : Dikumpulkan pada waktu daun mulai kering, dibersihkan dari semua bagian tanaman lain, tetapi tidak dikupas, biasanya diperoleh dari tanaman berumur 1 tahun. bila panenan dilakuakan kurang dari 1 tahun hasilnya masih dapat di tingkatkan.
  • Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik



3. CURCUMAE RHIZOMA

Nama lain                             : Temu lawak, koneng gede
Nama tanaman asal            : Curcuma xanthorrhiza ( Roxb )
Keluarga                                : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak astri yang mengandung felandren dan tumerol, zat                                                               warna kurkumin , pati. kadar minyak astri tidak kurang 
                                                   dari 8,2 % b/v
Penggunaan                          : Kolagoga, antispasmodika
Pemerian                               : Bau khas aromatik , rasa tajam dan pahit 
Bagian yang digunakan      : Kepingan akar tinggal
Keterangan :

  • Waktu panen : panen dilakuakn apabila daun dan bagian atas tanaman sudah mengering . untuk daerah yang musim kemaraunya jelas penanamannya dilakukan pada musim kemarau berikutnya. Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya dan tidak rmusim kemaraunya tanaman dapat dipanen pada umur 9 bulan atau lebih . cara panen yang dilakukan dengan membongkar rimpang mengunakan garpu
Syarat temulawak kering untuk espor sebagai berikut :

  • Warna                       : kuning jingga sampai coklat
  • Aroma                       : Khas wangi aromatik
  • Rasa                           : Pahit, agak pedas
  • Kelembapan             : Maksimun 12 %
  • Abu                             : 3-7 %
  • Pasir                           : 1%
  • Kadar minyak astri : minimal 5 %
  • Sediaan                     : EM kapsul 
  • penyimpanan          : wadah tertutup baik
Sekian dari aku  semoga bermanfaat bagi kalian, mohon maaf karena contohnya hanya 3 simplisia :(

wasalamualaikum wr. wb



PRINSIP KERJA KEFARMASIAN Dalam melakukan kegiatan di apotek mulai dari mempersiapkan bahan sampai penyerahan obat, kita harus berpedoman...